Kekayaan Alam Jawabarat
1ia21
ANGGOTA KELOMPOK
Dede Utomo
(52413113)
Hafes
Ibrahim (53413824)
Febriansyah
Ramadhan (52413369)
Arya adam
Permana (51413410)
Andrianto
Ramadhan (50413961)
Alfath
Zaid (50413640)
Marcurius
Ginting (55413264)
Jawa
Barat merupakan salah satu Propinsi di Indonesia. Merupakan bentangan daerah
yang tidak saja memiliki kekayaan alam serta potensi daerah tetapi juga
memiliki banyak keanekaragaman baik sosial, ekonomi, budaya pariwisata dan
sebagainya. Jawa Barat sebagai bagian dari Republik Indonesia, sebuah kawasan
yang memiliki potensi yang besar.
Geografi
Jawa
Barat sebagai sebuah Propinsi di Indonesia, terletak di bagian barat dar Pulau
Jawa. Dimana Jawa Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Propinsi DKI Jakarta di
sebelah utara, dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan, Propinsi Banten di
sebelah Barat dan Propinsi Jawa Tengah di sebelah timur.
Secara
astronomis, Propinsi Jawa Barat terletak di 5050'Lintang Utara dan 7050'
Lintang Selatan serta 104048' Bujur Timur. Setelah pemisahan Banten sebagai
sebuah propinsi terpisah dari Propinsi Jawa Barat, luas Jawa Barat sekitar
34.816,96 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 39.140.812 jiwa (berdasarkan BPS
tahun 2005).
Landscape
Jawa Barat merupakan salah satu bagian dari busur kepulauan gunung api baik
gunung api aktif maupun gunung api mati. Hal ini disebabkan Jawa Barat
merupakan satu bagian dari lempeng sabuk gunung api yang membentang mulai dari
ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Di Jawa Barat
sendiri, terdapat beberapa gunung api aktif diantaranya : Gunung Ciremai (3078
m/dpl) yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat; Gunung Gede (2958 m/dpl);
Gunung Galunggung (2.618 m/dpl) dan Gunung Tangkuban Parahu (2.084 m/dpl).
Kesemuanya menjadi salah satu objek wisata alam yang banyak menjadi daerah
tujuan wisata baik nasional maupun internasional.
Daratan
Jawa Barat dialiri beberapa aliran sungai utama seperti Sungai Citarum (268
Km); Sungai Cimanuk (258,4 Km); Sungai Cidurian (181,5 Km), Sungai Cipunegara
(148 Km); Sungai Ciujung (147,2 Km); Sungai Cisadane (144 Km); Sungai Citanduy
(130 Km); dan Sungai Ciliwung (118,5 Km).
Beberapa
danau atau dalam bahasa Sunda disebut situ banyak terhampar dan menghiasi
daratan Jawa Barat baik yang merupakan danau alami yang terjadi karena proses
alami maupun danau buatan yang merupakan buatan manusia. danau-danau tersebut
adalah Situ bagendit di Garut; Situ Gede di Tasikmalaya; Situ Panjalu di
Ciamis;Danau jatiluhur di Purwakarta; Waduk darma di Kuningan; Waduk Rentang di
Indramayu; Situ Cileunca di Pengalengan Bandung; Situ Patenggang di Ciwidey; Situ
Lembanh di Lembang Bandung.
Iklim
di Jawa Barat adalah tropis dimana dengan suhu terendah adalah 9oC (Puncak
Gunung Pangrango dan 34oC di Pantai Utara. Curah hujan rata-rata mencapai 2000
mm per tahun namun di beberapa daerah oegunungan, curah hujan berkisar antara
3.0000 s.d 5000 mm per tahun.
Produktif
Berdasarkan
data dari Indonesia Sekretaris Negara, total luas sawah di Provinsi Jawa Barat
adalah 9.488.623 km yang menghasilkan 9.418.882 ton padi, yang terdiri dari
9.103.800 ton padi sawah dan 315.082 ton padi ladang. Palawija (non-beras
makanan) produksi, mencapai 2.044.674 ton dengan produktivitas 179.28 kuintal
per ha. Namun demikian, lebar tanaman terluas adalah untuk komoditas jagung
yang mencapai 148.505 ha, Jawa Barat juga menghasilkan hortikultura terdiri
dari 2.938.624 ton sayuran, buah-buahan 3.193.744 ton, dan 159.871 ton tanaman
obat / bio farmakologi.
Hutan
di Jawa Barat mencapai 764,387.59 hektar atau 20,62% dari ukuran total
provinsi. Ini terdiri dari hutan produksi 362,980. 40 hektar (9,79%), hutan
lindung 228,727.11 hektar (6,17%), dan hutan konservasi 172.680 ha (4,63%).
Hutan mangrove mencapai 40,129.89 Ha, dan tersebar di 10 kabupaten di mana
pantai yang tersedia. Selain itu, ada juga hutan lindung sekitar 32,313.59 ha
diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.
Dari
hutan produksi, Jawa Barat panen tanaman sekitar 200.675 m³ kayu, meskipun
kebutuhan kayu di provinsi ini setiap tahun sekitar 4 juta m³. luas hutan
rakyat 214.892 ha dengan produksi kayu sekitar 893,851.75 m³. Jawa Barat juga
menghasilkan hasil hutan non ini yang cukup potensial untuk dikembangkan
sebagai pekerjaan kehutanan, seperti Sutera Alat jamur, pinus, gerah damar,
kayu putih, rotan, bambu, dan jaring burung walet itu.
Di
sektor perikanan, komoditas baik adalah ikan mas, nila ikan, bandeng, lele air
tawar, udang windu, kerang hijau, ikan gurami, patin, rumput laut dan udang
vaname., provinsi ini dapat memanen 560,000 ton ikan dari perikanan budidaya
tanaman dan payau atau 63,63% dari total produksi perikanan di Jawa Barat.
Di
bidang peternakan unggas, sapi perah, ayam buras, dan itik adalah komoditas
baik di Jawa Barat. ada 96.796 sapi perah (25% dari populasi nasional),
4.249.670 domba, 28.652.493 unggas domestik, dan 5.596.882 itik (16% dari
populasi nasional). Sekarang ada sapi potong hanya 245.994 di Jawa Barat (3%
populasi nasional), padahal kebutuhan setiap tahunnya sekitar 300.000 sapi
potong.
Provinsi
ini memiliki banyak tanaman perkebunan, seperti teh, cengkeh, kelapa, karet,
kakao, tembakau, kopi, gula, kelapa dan akar wangi. Dari semua komoditas,
cengkeh, kelapa, karet, kakao, tembakau, dan kopi merupakan komoditi yang
sangat baik dari mencatat dari Jawa Barat. Dari sisi wilayah, produktivitas
terbaik, yaitu panjang rencana daerah sama dengan lebar tanaman yang
menghasilkan tembakau dan komoditas gula aren. Dari sisi produksi,
produktivitas tertinggi adalah minyak sawit (6,5 ton per ha) dan gula kelapa
(5,5 ton per ha).
Jawa
Barat juga menghasilkan produksi tambang . Jawa barat memberikan kontribusi
5.284 ton zeolit, 47.978 ton bentonit, pasir besi, semen Mining, feldspar, dan
permata gudang / batu permata. Batu potensi pertambangan berharga umumnya
ditemukan di Garut, Tasikmalaya, Kuningan, dan Kabupaten Sukabumi daerah.
Sebagai
konsekuensi dari memiliki banyak gunung berapi, Jawa Barat adalah potensi
energi panas bumi. Ada 11 poin energi panas bumi dan 3 poin, yaitu Papandayan,
cermai dan Gede Pangrango telah melakukan pra-eksplorasi.
Sumber
daya alam mentah termasuk kapur, ladang minyak lepas pantai beberapa di Laut
Jawa, dan kayu. Sebagian besar provinsi ini sangat subur, dengan campuran
pertanian kecil dan perkebunan besar. Ada bendungan tenaga air, termasuk
Jatiluhur, Saguling, dan Cirata.
Kekayaan alam fauna jawabarat
Macan
Tutul (Panthera pardus), Bajing (Calcoselurus notatus), Kera (Macaca
fascicularis), Owa (hybolates moloch), Kijang (Muntiacus Muntjak), Lutung
(Trachypitechus auratus), Surili (Presbytis comata), Burung Dederuk
(Streptopelia bilorquata), burung perkutut (Geopelia striata), Ular Sanca
(Phyton sp) dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar